TEORI EMANASI AL FARABI


TEORI  EMANASI  AL FARABI
Muhammad ibn Muhammad ibn Tharhkan ibn Uzlagh Al Farabi merupakan filosof Islam pertama yang sangat sistematis dalam membangun dasar-dasar Neoplatonisme.[1] Berdasarkan tentang salah satu teori yang dimilikinya yaitu tentang teori emanasi. Teori emanasi (pemancaran) Al Farabi ini titik pusatnya adalah hubungan Ilahi dan hubungan kausalnya dengan alam duniawi dan menjadi doktrin dua karya utama neoplatonik.[2] Teori ini menempati bagian penting dalam filsafat muslim. Teori ini menerangkan dua dunia, yaitu langit dan bumi dan menafsirkan gejala gerakan dua perubahan, serta merupakan dasar fisika dan astronomi. Selain itu, teori ini juga membahas tentang keluarnya sesuatu wujud yang mumkin (alam makhluk) dari zat yang mesti adanya, yaitu Tuhan (Zat yang wajibul wujud). Bidang utama pemecahannya masalah Yang Esa (Satu) dan yang banyak (plural), dan pembandingan antara yang tetap dan yang berubah. Menurut Al Farabi Yang Esa adalah Tuhan, Ada dengan sendiri-Nya dan tidak memerlukan yang lain bagi ada-Nya atau keperluan-Nya. Mampu mengetahui diri-Nya Sendiri, sangat unik, tidak ada yang sama dengan-Nya, dan tidak memiliki perlawanan atau persamaan.[3]
Teori ini sebenarnya terdapat pula dalam paham Neo-Platonisme. Perbedaan antara keduanya terletak pada uraian Al Farabi yang ilmiah. Menurut teori emanasi dari Al Farabi disebutkan bahwa Tuhan itu Esa. Karena itu yang keluar daripada-Nya juga satu wujud saja, sebab emanasi itu timbul karena pengetahuan (ilmu) Tuhan terhadap zat-Nya yang satu.[4] Al Farabi berpendapat bahwa dari Yang Esalah memancar yang lain. Wujud pertama yang keluar dari Tuhan disebut Akal Pertama, yang mengandung dua segi. Pertama segi hakikatnya sendiri (tabi’at, wahiyya) yaitu wujud yang mumkin. Kedua segi lain, yaitu wujudnya yang nyata dan yang terjadi karena adanya Tuhan sebagai zat yang menjadikannya. Jadi, sekalipun akal pertama tersebut satu (tunggal), namun pada dirinya terdapat bagian-bagian yaitu adanya dua segi tersebut yang menjadi obyek pemikirannya. Dengan adanya segi-segi ini, maka dapat dibenarkan adanya bilangan pada alam sejak dari Akal Pertama.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Teori Emanasi (Filsafat Islam)

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Akal merupakan salah satu anugerah Allah SWT yang paling istimewa bagi manusia. Sudah sifat bagi akal manusia yang selalu ingin tahu terhadap segala sesuatu termasuk dirinya sendiri. Pengetahuan yang dimiliki manusia bukan dibawa sejak lahir karena manusia ketika dilahirkan belum mengetahui apa-apa.[1]
Dengan demikian akal menjadi bagian yang sangat penting dalam diri manusia, bahkan tanpa akal manusia tidak ubahnya seperti binatang. Dalam filsafat, penggunaan akal menjadi ciri khas yang menunjukkan aktivitas pemikiran yang dilakukan. Di dunia ini, banyak sekali filosof-filosof yang menuangkan pemikirannya kedalam bentuk tulisan maupun ucapan dari hasil pengalamannya maupun aktivitas berpikir mendalam yang dilakukannya.
Tidak hanya barat, Islam pun memiliki para filosof handal yang memiliki kualitas berpikir yang luar biasa. Namun, seorang muslim yang memperdalam filsafat tidak boleh terlepas dari aturan syari`at yaitu ketentuan Al-Qur`an dan Al-Hadits. Hal ini dimaksudkan agar apa yang nanti akan dituangkan dari hasil filsafatnya tersebut tidak menyesatkan umat Islam lainnya, karena tentunya para filosof tersebut mendapat perhatian yang lebih bahkan hasil pemikiran mereka dipelajari oleh umat selanjutnya.
Salah satu kajian filsafat yang terkenal adalah tentang teori emanasi, yang mengatakan bahwa penciptaan alam ini merupakan pancaran dari Yang Satu. Banyak filosof yang memberikan pandangannya mengenai filsafat ini, mengingat jika diperhatikan sekilas teori emanasi sangatlah membingungkan bahkan bagi yang mendalami tetapi belum begitu dalam tetap akan terasa bingung, karena memang begitulah filsafat. Oleh karenanya, sangat perlu sekiranya dalam perkuliahan Filsafat Islam juga dibahas mengenai teori emanasi ini. Agar cakrawala berpikir dan pengetahuan kita menjadi luas.
2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diambil rumusan masalahnya sebagai berikut.
a.       Apa yang dimaksud dengan teori emanasi?
b.      Bagaimana teori emanasi menurut Plotinus?
c.       Bagaimana teori emanasi menurut para filosof muslim? 
3.      Tujuan
Adapun tujuannya, yaitu:
a.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori emanasi,
b.      Untuk mengetahui tentang teori emanasi menurut Plotinus, dan
c.       Untuk memperoleh data teori emanasi menurut para filosof muslim.
  
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Teori Emanasi
Dalam penciptaan alam semesta banyak para ahli berbeda pandangan, perbedaan pandangan itu terletak pada dua persoalan yakni apakah alam ini ada karena memang sudah ada? ataukah ada karena ada yang menciptakan?. Apabila ada yang menciptakan bagaimanakah proses penciptaannya itu?, tentu ini menjadi hal yang menarik dikalangan para pemikir filsafat, sebab hal ini menjadi satu soal yang harus dikaji kebenarannya.
Banyak para filosof barat yang memberikan pandangannya mengenai penciptaan alam semesta ini, hingga muncul-lah beberapa teori salah satunya yang paling menarik dan terkenal dalam dunia filsafat adalah teori emanasi. Teori ini, menarik banyak perhatian para filosof muslim, karena konsep sederhananya tidaklah menyimpang dari ajaran Islam meskipun argumennya sangat sulit dipahami bagi manusia awam.
Kata emanasi, dalam bahasa Inggris disebut emanation yang berarti proses munculnya sesuatu dari pemancaran, bahwa yang dipancarkan substansinya sama dengan yang memancarkan. Sedangkan dalam filsafat, emanasi adalah proses terjadinya wujud yang beraneka ragam, baik langsung atau tidak langsung, bersifat jiwa atau materi, berasal dari wujud yang menjadi sumber dari segala sesuatu yakni Tuhan, yang menjadi sebab dari segala yang ada, karenanya setiap wujud ini merupakan bagian dari Tuhan.[2]
Jadi, dalam teori ini, ditegaskan bahwa Allah sebagai Tuhan memberikan pancaran, sehingga terwujudlah alam ini sebagai hasil dari pancaran tersebut. Dan itu terjadi dengan beberapa proses.
B.     Teori Emanasi Menurut Plotinus
Plotinus dilahirkan pada tahun 204 M di Mesir, di daerah Licopolis. Pada tahun 232 M ia pergi ke Alexandria untuk belajar filsafat, kepada seorang guru bernama Animonius Saccas selama 11 tahun. Pada tahun 243 M ia mengikuti Raja Gordianus III berperang melawan Persia. Ia ingin menggunakan kesempatan itu untuk mempelajari kebudayaan Parsi dan India. Akan tetapi, sebelum sempat mempelajarinya, Raja Gordianus terbunuh pada tahun 244 M. Plotinus dengan susah payah dapat melarikan ke Antioch. Kemudian, pada tahun 270 M Plotinus meninggal di Minturnae, Campania, Italia.[3]
Plotinus merupakan salah satu filosof barat yang filsafat memiliki pengaruh kepada para filosof muslim. Diantara filsafatnya, satu diantaranya adalah tentang penciptaan. Plotinus berpendapat bahwa Yang Esa adalah Yang Paling Awal, sebab pertama. Dari sinilah mulai teori penciptaan yang terkenal yaitu teori emanasi, suatu teori penciptaan yang belum pernah diajukan oleh para filosof lain. Tujuan utama teori ini adalah untuk menjelaskan bahwa yang banyak (makhluk) ini tidak menimbulkan pengertian bahwa didalam Yang Esa ada pengertian yang banyak. Maksudnya, teori emanasi tidak menimbulkan pengertian bahwa Tuhan itu sebanyak makhluk.
Menurut Plotinus, alam semesta ini diciptakan melalui proses emanasi. Emanasi itu berlangsung tidak didalam waktu. Emanasi itu laksana cahaya yang beremanasi dari matahari. Dengan beremanasi itu The One tidak mengalami perubahan. Untuk memahami emanasi itu ada baiknya diikuti uraian Hatta sebagai berikut “Yang Esa itu adalah semuanya, tetapi tidak mengandung didalamnya satupun dari barang yang banyak (makhluk) dasar yang banyak tidak mungkin yang banyak itu sendiri, dasar yang banyak adalah Yang Esa.
Didalam Yang Esa itu yang banyak itu belum ada, sebab didalam-Nya yang banyak itu tidak ada, tetapi yang banyak itu datang dari Dia. Karena Yang Esa itu sempurna, tidak memerlukan apa-apa, tidak memiliki apa-apa, maka beremanasilah dari Dia yang banyak itu. Dalam filsafat klasik Yang Asal itu dikatakan sebagai Yang Bekerja atau sebagai Penggerak Pertama. Disitu selalu dikemukakan dua hal yang bertentangan, seperti yang bekerja dan yang dikerjakan, idea dan benda, pencipta dan ciptaan.
Penggerak Pertama itu berada didalam alam nyata, sifatnya transedens. Pada Plotinus terdapat pandangan yang lain, paham ini berasal dari filsafat Timur. Padanya tidak ada yang bertentangan. Padanya alam ini terjadi dari Yang Melimpah, yang mengalir itu tetap menjadi bagian dari Yang Melimpah itu. Bukan Tuhan berada didalam alam, melainkan alam berada didalam Tuhan. Hubungannya sama dengan hubungan benda dengan bayangannya. Makin jauh yang mengalir itu dari Yang Asal, makin tidak sempurna ia. Alam ini bayangan Yang Asal, tetapi tidak sempurna, tidak lengkap, tidak cukup, tidak sama dengan Yang Asal. Kesempurnaan bayangan itu bertingkat menurut jaraknya dari yang Asal. Sama dengan cahaya, semakin jauh dari sumber cahaya, semakin kurang terangnya, akhirnya ujung cahaya akan lenyap dalam kegelapan.[4]
 Perlu dicatat bahwa emanasi itu terjadi tidak didalam ruang dan waktu. Ruang dan waktu terletak pada tingkat yang paling bawah dalam proses emanasi. Ruang dan waktu adalah suatu pengertian tentang dunia benda. Untuk menjaadikan alam, Soul mula-mula menghamparkan sebagian dari kekelannya, lalu membungkusnya dengan waktu. Selanjutnya energinya bekerja terus, menyempurnakan alam semesta itu. Waktu berisi kehidupan yang bermacam-macam, waktu bergerak terus sehingga menghasilkan waktu lalu, sekarang dan yang akan datang. 
C.    Teori Emanasi Menurut Para Filosof Muslim
Sebagaimana yang diketahui diawal pembelajaran Filsafat Islam, bahwa pemikiran para filosof Islam sangat dipengaruhi oleh pemikiran para filosof barat (para filosof Yunani). Diantara para filosof Islam yang terkenal dalam pemikirannya mengenai teori emanasi, yaitu:
1.      Al-Farabi
Al-Farabi mempunyai nama lain yaitu Abu Nashr Ibnu Audagh Ibn Thorhan Al-Farabi. Sebenarnya nama Al-Farabi diambil dari nama kota Farab, tempat beliau dilahirkan yakni di desa Wasij di kota Farab pada tahun 257 H (870 M). kadang-kadang ia mendapat sebutan orang Turki, sebab ayahnya adalah orang Iran yang menikahi wanita Turki. Banyak karya yang telah beliau hasilkan dari proses mencari dan menggali pengetahuannya melalui filsafat.[5]
Mengenai penciptaan alam, Al-Farabi setuju dengan teori emanasi yang menetapkan bahwa alam ini baru, yang merupakan hasil pancaran. Al-Farabi menyebut teori emanasi sebagai Nadhariyatul Faidl,[6]
Sebenarnya, Al-Farabi menemui kesulitan bagaimana terjadinya yang banyak (alam) yang bersifat materi dari Yang Esa (Allah) jauh dari arti materi dan Maha Sempurna. Dalam filsafat Yunani, Tuhan bukanlah pencipta alam, melainkan penggerak pertama (Prime Cause), seperti yang dikemukakan Aristoteles. Sementara dalam Islam, Allah adalah Pencipta, yang menciptakan dari tidak ada menjadi ada (Creito ex Nihilo). Untuk meng-Islamkan doktrin ini, Al-Farabi mencari bantuan pada doktrin Neoplatonis monistik tentang emanasi. Dengan demikian, Tuhan Penggerak Aristoteles bergeser menjadi Allah Pencipta, yang menciptakan sesuatu dari bahan yang sudah ada secara pancaran. Dengan maksud, Allah menciptakan alam semenjak azali, materi alam berasal dari energy yang qadim, sedangkan susunan materi yang menjadi alam adalah baharu. Oleh karenanya, menurut Filosof Muslim, kun Allah yang termaktub dalam Al-Qur`an ditujukkan kepada syai’ (sesuatu) bukan kepada la syai’ (tidak ada sesuatu).[7]
Emanasi dalam pemikiran Al-Farabi adalah Tuhan sebagai akal, berpikir tentang diri-Nya, dan dari pemikiran itu timbul suatu maujud lain. Tuhan itu adalah wujud pertama dan dengan pemikiran itu timbul wujud kedua yang juga mempunya substansi. Itu disebut dengan Akal Pertama yang tak bersifat materi. Wujud kedua ini berpikir tentang wujud pertama dan dari pemikiran inilah timbul wujud ketiga. Proses ini terus berlangsung hingga pada akal X.[8]
Emanasi melahirkan alam qadim dari segi zaman (taqaddum zamany) bukan dari segi zat (taqaddum zaty). Oleh karena alam dijadikan Allah secara emanasi sejak azali tanpa diselangi oleh waktu, namun ia sebagai hasil ciptaan, berarti ia adalah baru. Berikut adalah tabel emanasi, agar lebih dapat memahami uraian tentang teori emanasi Al-Farabi.[9]
(Subjek) Akal Yang Ke
Sifat
Berpikir Tentang
Keterangan
Allah sebagai Wajib al-Wujud menghasilkan
Dirinya sendiri sebagai mumkin al-Wujud, menghasilkan
I
Mumkin Wujud
Akal II
Langit Pertama
Masing-masing akal mengurusi satu planet
II
sda
Akal III
Bintang-Bintang
III
sda
Akal IV
Saturnus
IV
sda
Akal V
Yupiter
V
sda
Akal VI
Mars
VI
sda
Akal VII
Matahari
VII
sda
Akal VIII
Venus
VIII
sda
Akal IX
Merkuri
IX
sda
Akal X
Bulan
X
sda
Bumi, roh, materi pertama yang menjadi keempat unsur: udara, api, air dan tanah.
Akal ke X tidak lagi memancarkan akal-akal berikutnya, karena kekuatannya sudah lemah.






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Ikhwan



Buat sobat-sobat Ikhwan.......

Wahai Para Kesatria,
pewaris tanah pusaka
Mengapa dikau gundah gulana
Bukankah terbentang luas taman indah nan warna-warni
Tidakkah kau cium harum semerbak bunga bertebaran di kanan kirimu
Atau kurang cukupkah samudera permata nan elok lagi bersinar menghiasimu

Wahai pemuda pewaris masa depan
Tataplah jauh ke muka
Ada beban luhur yang harus segera engkau pikul
Akan masih banyak tugas menanti untuk engkau ambil alih
Di mana tak akan mampu engkau memikulnya seorang diri
Engkau butuh penghibur yang akan senantiasa menguatkan hatimu ketika dirundung kesenduan
Engkau butuh pendukung
yang membuatmu betah berjalan tegak di setiap tugas risalah yang kau tanggung

Wahai temanku yang masih sendiri,
Segeralah temukan teman hidupmu
penyejuk jiwamu kelak
Carilah dia karena sesungguhnya dia itu telah dekat.
Lebarkan matamu, dan buka mata hatimu
Tajamkan pendengaran, dan simak suara kalbumu

Barangkali sang dia telah berada dekatmu
Hanya engkau mempunyai angan yang terlalu tinggi
Mungkin dia berada persis di hadapanmu
Namun engau tidak mau menerima dia apa adanya

Duhai shobatku yang kesepian
Janganlah engkau sia-siakan perhiasan terindah di dunia itu
Kalau dia belum belum berkilau, tugasmulah tuk mengkilapkannya.
Andai dia belum terlihat elok, tanggung jawabmulah untuk menghiasi dirinya dengan perhiasan ahlak yang Mulia.
Jika dia belum bersinar terang, ladang amalmu-lah untuk menyempurnakan
cahayanya yang masih tersingkap,Lalu apakah lagi yang engkau tunggu... wahai manusia yang telah diciptakan Rabb-nya secara sempurna..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

PESAN UNTUKMU KAUM HAWA

_Penulis: Muhammad Alifuddin



Hawa,
Sadarkah engkau sebelum datangnya cahaya islam, kalian dizalimi, hak kalian dicerobohi, kalian dikubur hidup-hidup, tiada penghormatan walau sedikit oleh kaum adam, tiada bernilai dimata adam, kalian hanya sebagai alat untuk memuaskan hawa nafsu mereka. Tapi kini bila rahmat islam menyelubungi alam bila sinar islam berkembang, darajat kita diangkat ,barulah kalian terpelihara, kalian dihargai dan di pandang mulia, dan mendapat tempat di sisi Allah sehingga tiada sebaik-baik hiasan didunia ini melainkan wanita solehah.

Wahai Hawa,
Kenapa engkau tak menghargai nikmat iman dan islam itu? Kenapa mesti engkau kaku dalam mentaati ajaranNya, kenapa masih segan mengamalkan isi kandungannya dan kenapa masih was-was dalam mematuhi perintahNya? Wahai Hawa,Tangan yang mengoncang buaian bisa menguncang dunia, sedarlah hawa kau bisa menguncang dunia dengan melahirkan manusia yang hebat yakni yang sholeh sholehah, kau bisa menggegerkan dunia dengan menjadi isteri yang taat serta memberi dorongan dan sokongan pada suami yang sejati dalam menegakkan islam di mata dunia. Tapi hawa jangan sesekali kau coba menguncang keimanan lelaki dengan lembut tuturmu, dengan ayu wajahmu, dengan lekuk tubuhmu. Jangan kau menghentak-hentak kakimu untuk menyatakan kehadiranmu.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Menuju Hati yang “Ikhlas"




Setiap hari kita selalu dihadapkan pada situasi dimana kita diuji untuk meluruskan niat “untuk siapa sebenarnya kita melakukan sesuatu?”. Untuk manusia-kah atau untuk Tuhan-kah??

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, berikut beberapa ayat Allah yang mengantarkan kita pada jawaban untuk pertanyaan tersebut.

Dalam kehidupan kita di dunia, ada dua hubungan (ikatan) yang harus kita jaga dengan baik, yaitu hubungan (ikatan) kita dengan Allah (hablum minallah) dan hubungan (ikatan) kita dengan sesama manusia (hablum minannas).

Allah SWT berfirman:
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali dengan hablimminallah dan hablimminannas, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas”(Q.S. Ali ‘Imran : 112)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

RUNTUHNYA TEORI TRINITAS


TRINITAS

trinitas-400x300Definisi
Trinitas berarti kesatuan dari tiga. Trinitas dalam Kristen adalah Tiga Tuhan yakni Tuhan Allah, Tuhan Yesus dan Tuhan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu. Dogma ini berasal dari paham Platonis yang diajarkan oleh Plato (?-347 SM), dan dianut para pemimpin Gereja sejak abad II (Tony lane 1984). Dalam buku New Catholic Encyclopedia juga mengatakan:
“The doctrine of the Holy Trinity is not taught in thr Old Testament”.
Ajaran Trinitas tidak pernah diajarkan dalam Perjanjian Lama
Tuhan itu Esa (monotheisme), bukan Trinitas
  • Nabi Musa menolak Trinitas (Ulangan 4: 35, Ulangan 6: 4, Ulangan 32: 39).
  • Nabi Daud menolak Trinitas  (II Samuel 7: 22, Mazmur 86: 8).
  • Nabi Sulaiman menolak Trinitas (I Raja-raja 8: 23).
  • Nabi Yesaya menolak Trinitas (Yesaya 43: 10-11, Yesaya 44: 6,Yesaya 45: 5-6, Yesaya 46: 9).
  • Yesus menolak Trinitas

“Dengarlah hai orang Israel: Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa” (Markus 12:29)
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Yohanes 17:3
Dalil Trinitas dan bantahannya
Orang Nasrani berdalil
5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
JAWAB
Dalam Codex Sinaiticus, 1 Yohanes 5: 7-8
1 yohane 5
Transcription:
7 θεια οτι οι τρειϲ ει ϲιν οι μαρτυρου
8 τεϲ το πνα και το ϋ δωρ και το αιμα και οι τρειϲ ειϲ το
Translation:
7 For they that testify are there,
8 the Spirit, and the water, and the blood, and the three are one
Terjemahan:
7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian,
8 Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Sedangkan Versi Alkitab LAI
5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Ayat ini adalah FORMULA Trinitas, tetapi sayang ini adaah karya tangan tangan jahil
tanda kurung yang terdapat dalam Bible merupakan “kode” dari perefisi Bible bahwa ayat tersebut tidak terdapat pada naskah Bible versi sebelumnya atau bahkan dalam naskah aslinya. Jadi jika pada Bible versi sekarang jika anda menemukan tanda kurung dalam suatu ayat ([...]), maka sudah dapat dipastikan itu merupakan sisipan oleh Gereja. Begitu juga dengan kalimat yang dipercayai menyatakan rumus Trinitas ini, ternyata merupakan sisipan Gereja.

Penelitian dua teolog ternama, Edward Gibbon dan Richard Porson, sama-sama sepakat bahwa ayat 1 Yohanes 5:7 baru pertama kali dimasukkan oleh Gereja ke dalam Bible tahun 400 Masehi (Secrets of Mount Sinai, James Bentley, hlm. 30-33).

Dr. C.I. Scofield, D.D. dengan didukung oleh delapan orang D.D. (Doktor Ilmu Teologi) lainnya memberikan opini dalam bentuk catatan kaki tentang ayat ini: “Secara umum disetujui bahwa ayat ini telah disisipi dan bukanlah naskah yang sah.” Para fundamentalis Kristen masih mempertahankan tulisan ini, padahal semua terjemahan modern termasuk versi standar yang telah direvisi (Revised Standard Version = RSV) telah menghilangkan kecurangan ini.

Karena kuatnya bukti-bukti pemalsuan tersebut, maka ayat 1 Yohanes 5:7 disensor dari Bible bahasa Inggris seperti: The Revised Standard Version, The New Revised Standard Version, The New American Standard Bible, The New English Bible, The Philips Modern English Bible, dan lain-lain.
Sangat disayangkan bahwa Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) tidak mau jujur menjelaskan bahwa ayat dalam kurung tersebut adalah ayat palsu dan tetap masih menggunakan kecurangan tersebut dalam Bible Indonesia. Sehingga sampai sekarang masih banyak Kristiani yang mendasari dogma Trinitasnya dari ayat palsu ini.

Orang Nasrani berdalil
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” . (Matius 28:19)

Jawab
Di zaman Yesus dan murid-muridnya, mereka yang ingin menjadi anggota suatu kelompok harus menyatakan kesetiaan mereka kepada kelompok tersebut melalui pembaptisan. Dalam Islam cara ini disebut bai’at. Pada saat itu mereka yang ingin menjadi anggota kelompok Yohanes Pembaptis atau muridnya, misalnya Apollo. Sebelum membentuk kelompok sendiri, Yesus pernah menjadi anak buah Yohanes dan dibai’at (dibaptis) atas nama Yohanes serta menyatakan kesetiaanya kepada Yohanes Pembaptis.
“Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan la dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes”. (Markus 1:9)

Setelah Yesus membentuk kelompok sendiri, mereka yang ingin masuk ke dalam kelompok Yesus harus di bai’at (dibaptis) “atas nama” Yesus dan menyatakan kesetian mereka kepada Yesus.
Oleh karena itu pembaptisan atas nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus sebagaimana Matius 28:19 adalah aneh dan tidak masuk akal. Di zaman Yesus dan murid-muridnya tidak pernah nama Bapa dan Roh Kudus diikut-ikutkan dalam upacara pembaptisan. Untuk lebih jelasnya perhatikanlah pernyataan Pakar Pemikiran Kristen, Paul Tillich dalam bukunya A History of Christian Tnougnt.
“Baptism was the sacrament of entrance into the church…then he was baptized in the name o f Christ. Later on the name o f God the Father and the Spirit ware added”.

(Pembaptisan merupakan upacara memasuki suatu kelompok Kristen (gereja)…. Lalu dia dibaptis atas nama Kristus. Kemudian barulah nama Tuhan Bapa dan Roh Kudus ditambahkan).

Di zaman Yesus dan murid-muridnya ide Roh Kudus sebagai Tuhan atau sesuatu yang disembah tidak pernah dikenal. Hal ini dengan jelas dapat dilihat dalam Kitab “Kisah Para Rasul” ketika paulus menanyai murid Yohanes Pembaptis di Eferus.
“Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya: ” akan tetapi mereka menjawab dia: “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus. ” ( Ki s 19 : 2)

Dalam Buku The Five Gospels What Did Jesus Really Say? Pada halaman 270, ayat tersebut di beri warna hitam tebal, Artinya Ayat tersebut Bukan Yesus yang mengatakannya

Orang Nasrani berdalil
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”(Yohanes 1:1).

“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)

Jawab
Masih dalam buku The Five Gospels What Did Jesus Really Say,  ternyata Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14 tidak masuk kategori yang dinilai atau yang diseminar-kan, sebab ayat-ayat tersebut dianggap bukan sabda atau ucapan Yesus. Ayat itu hanyalah ucapan Yohanes saja! Dan ayat tersebut tidak masuk dalam kategori RED, PINK, GRAY & BLACK.

___ Oleh : Muhammad Alifuddin.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

BUAT APA SURGA DAN NERAKA?

Tanya
Menurut Alquran, Tuhan kalian adalah yang membimbing manusia atau menyesatkan mereka. Jadi buat apa dia menyiksa orang lama lama di neraka?

Jawab
Jika kita serius mencermati pertanyaan kalian, akan kita simpulkan bahwa itu mencerminkan penyangkalan terhadap neraka dan syurga, sebab siksa dan pahala di akhirat tidak akan ada artinya sejauh perbuatan perbuatan buruk dan perbuatan baik sudah ditentukan terlebih dahulu oleh Allah. Logikanya, penyangkalan terhadap neraka menghendaki penyangkalan terhadap surga
Islam sebagai agama juga menganut prinsip bahwa iman yang kokoh harus berdasarkan pada akal, renungan, dan kebijaksanaan. Dalam Alquran di sebutkan


وَمَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ إِلَّا دُعَاءً وَنِدَاءً صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti. (Al Baqarah :171)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

DEBAT SIR TUAN TUHAN




1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tidak lama setelah itu, akupun di depak keluar sama admin :)
semoga bermanfaat :)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

PERLAKUAN ALKITAB TERHADAP WANITA HAID


INILAH PERLAKUAN ALKITAB THD WANITA HAID!!!


Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus.
Lantas, bagaimana pandangan alkitab terhadap wanita yang haid ini???


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Yesus Bukan Tuhan


MARIA PUN BERTANYA!


Jika Maria mengetahui bahwa dia mengandung Tuhan atau Allah yg menjelma, atau dia adalah Oknum Tuhan Anak yg dilahirkan dari Oknum Bapak, pastilah akan muncul banyak pertanyaan dari Maria, diantaranya:

- Bagaimana saya bisa mengandung Tuhan?
- Bagaimana rahimku yg kecil ini mencukupi bagi Tuhan yang langit dan langitnya langit tidak mencukupi-Nya?!
- Bagaimana mungkin aku sebagai manusia mampu mengandung Tuhan; Penciptaku, dan Pencipta alam raya ini?!
- Bagaimana? Sementara aku bukanlah apa-apa bila dibandingkan dgn Tuhan?
- Bagaimana aku bisa tidur, dengan membolak-balikkan badan sementara di dalam perutku ada Tuhan yang menciptakanku?!
- Bagaimana aku akan masuk kamar mandi lalu membuang hajatku, sementara di dalam rahimku ada Tuhan, Penciptaku?!
- Bagaimana aku menyembah Tuhanku sementara Dia ada dalam diriku?!
- Bagaimana Tuhan itu akan keluar dariku? Apakah Dia akan keluar sebagaimana anak manusia dilahirkan? Yaitu keluar dari tempat kencing, dan darah haidh yg najis?
- Ya Allah, bagaimana Tuhan turun di antara kedua kakiku, sungguh aku sangat malu dari hal itu?!
- Bagaimana aku mengandung Tuhan di antara benihku… Bagaimana aku mengandung apa yang tidak mampu dipikul oleh langit dan bumi?!
- Bagaimana aku mengeluarkan puting susuku untuk menyusui Tuhan….tidak…tidak…tidak mungkin aku melakukan itu, aku malu!
- Bagaimana aku bisa menahan, jika Tuhan memegang tetekku?!
- Bagaimana aku tidur, sementara di sisiku adalah Tuhan?!
- Bagaimana aku membersihkan Tuhan saat Dia buang air besar pada diri-Nya sendiri?!
- Bagaimana aku melepaskan pakaian-Nya saat Dia kotor dan aku memandikan-Nya?!
- Bagaimana aku menyingkap aurat Tuhan?!
- Bagaimana…bagaimana…bagaimana????
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

PENCATUTAN KATA ALLAH DALAM ALKITAB INDONESIA

Posting: Muh. Alifuddin

Bukanlah Alkitab/Bibel namanya kalau di dalamnya tidak mengandung berbagai bentuk kesalahan, kemustahilan, fitnah, pornografi, distorsi, kontradiksi, tambal-sulam, kesombongan, kebohongan, rasialisme, perombakan, penambahan, pengurangan, penyelewengan-sejarah, pengaburan-kisah, narasi fiktif, penyimpangan, pemalsuan, revisi-revisi, pencatutan, salah-arah, versi-versi-bervariasi, dan lain sebagainya.

Pada bagian awal ini, kita akan melihat bersama-sama tentang pencatutan kata Allah oleh para penyusun Alkitab Indonesia yang secara sengaja disalah-arahkan untuk tujuan tertentu.

Tidak bisa dibantah lagi, bahwa secara etimologis kata Allah berasal dari bahasa Arab, setidaknya telah tertulis di dalam kitab suci Al-Qur'an semenjak tahun 633 M, yaitu ketika untuk pertama kalinya kitab wahyu tersebut dibukukan oleh Zayd ibn Tsabit atas perintah Khulafaur Rasyidin I, Abu Bakar ash-Shiddiq.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Asal Mulanya Nama yang di Sempurnakan (ALLAH)

Nama Allah

Penulis : Muh. Alifuddin

Akulah Allah Yang Mahakuasa [El Shadday], hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. (Kejadian 17:1b)
 
Nama El/Elohim/Eloah (dalam dialek Arab = Allah/Ilah), adalah nama pertama Tuhan yang tercatat dalam kitab Kejadian sebelum nama Yahweh diperkenalkan kepada Musa dalam masa Keluaran (Kel.6:1-2). El digunakan sebagai nama diri dan juga sebagai sebutan untuk Tuhan, dan sekalipun Elohim lebih banyak digunakan sebagai sebutan, kadang-kadang digunakan sebagai nama diri Tuhan yang bersifat jamak, Eloah adalah bentuk tunggal dari Elohim.

El (baca Eel) atau Il adalah nama Tuhan rumpun Semitik (keturunan Sem), yang dalam jalur Ibrani keturunan Arphaksad disebut El/Elohim/Eloah dan dalam jalur Aram dan Arab disebut dengan dialek Ila/Elah/Eloh/Aloh/Alaha/Ilah/Allah, dll. Bangsa Ibrani melalui jalur keturunan Sem Arphaksad Eber (dari nama ini disebut bangsa Ibrani) Peleg Abraham (melalui Sara) menyebut Il Semitik sebagai El/Elohim/Eloah, sedangkan melalui keturunan Sem Aram lahir bangsa Siria yang menyebutnya Elah/Eloh/Alaha . Bangsa Arab adalah keturunan Aram Yoktan (Anak Eber) Hagar (selir Abraham) Keturah (selir Abraham), menyebutnya dengan dialek mereka sebagai Ilah/Allah. 
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

AYAT PERTAMA


AYAT PERTAMA QS. AL-ANFÂL [8]: 60

وَأَعِدُّواْ لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدْوَّ اللّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لاَ تَعْلَمُونَهُمُ اللّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لاَ تُظْلَمُونَ
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, dan musuh kamu, serta orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)

Ayat pertama yang diputarbalikkan oleh film Fitna adalah QS. al-Anfâl [8]: 60, yang dijadikan bukti bahwa ajaran Islam memerintahkan kaum Muslim melakukan teror. Ayat tersebut dibacakan dalam film itu sampai dengan wa ‘adûwwakum/dan musuh kamu, dengan terjemahannya yang menyatakan: “Prepare for them whatever force and cavalry ye are able of gathering to strike terror into the hearts of the enemies of Allah and your enemies.”
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pertanyaan Tentang Hak Kelahiran Dan Perjanjian


nabi-muhammad-saw1_thumb.jpgAda perselisihan keagamaan yang sangat lama antara bani Ismail (Arab) dan bani Israel mengenai beberapa persoalan menyangkut hak kelahiran dan perjanjian. Para pembaca Bible dan Al-Qur’an mengetahui tentang kisah nabi besar Ibrahim dan kedua anaknya yang bernama Ismail dan Ishaq. Kisah tentang seruan Ibrahim dari kota Ur di Khaldea, dan kisah tentang keturunannya sampai kematian cucunya Yusuf di Mesir, tertulis dalam kitab Kejadian. Dalam silsilahnya sebagaimana terekam dalam kitab Kejadian, Ibrahim adalah keturunan ke 20 dari Adam, dan sejaman dengan Raja Namrud, yang membangun menara Babel yang menakjubkan.

Kisah awal tentang nabi Ibrahim di kota Ur, Khaldea, meskipun tidak disebutkan dalam Bible, direkam oleh sejarawan Yahudi terkenal, Joseph Flavus dalam Antiquities-nya dan juga dikonfirmasi oleh Al-Qur’an. Tetapi Bible dengan jelas mengatakan bahwa bapaknya Ibrahim bernama Terah, sedangkan al-Qur’an mengatakan bapaknya Ibrahim adalah Azar. Meskipun demikian kedua kitab suci tersebut sama-sama mengatakan bapaknya Ibarahim adalah seorang penyembah berhala.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

KOMPILASI TULISAN AL-QUR’AN


Muh. Alifuddin

Meski Nabi Muhammad telah mencurahkan segala upaya yang mungkin dapat dilakukan dalam memelihara keutuhan Al-Qur’an, beliau tidak me­rangkum semua surah ke dalam satu jilid, sebagaimana ditegaskan oleh Zaid bin Thabit dalam pernyataannya,

"Saat Nabi Muhammad wafat, Al-Qur’an masih belum dirangkum dalam satuan bentuk buku."1
Di sini kita perlu memperhatikan penggunaan kata ‘pengumpulan’ bukan ‘penulisan’. Dalam komentarnya, al-Khattabi menyebut, "Catatan ini memberi isyarat akan kelangkaan buku tertentu yang memiliki ciri khas tersendiri. Sebenarnya, Kitab Al-Qur’an telah ditulis seutuhnya sejak zaman Nabi Muhammad. Hanya saja belum disatukan dan surah-surah yang ada juga masih belum tersusun."2 Penyusunan Al-Qur’an dalam satu jilid utama (master volume) boleh jadi merupakan satu tantangan karena nasikh mansukh yang muncul kemudian dan perubahan ketentuan hukum maupun kata-kata dalam ayat tertentu memerlukan penyertaan ayat lain secara tepat. Hilangnya satu format halaman akan sangat merendahkan penyertaan ayat-ayat yang baru serta surahnya karena wahyu tidak berhenti untuk beberapa saat sebelum Nabi Muhammad wafat. Dengan wafatnya Nabi Muhammad berarti wahyu ber­akhir untuk selamanya. Tidak akan terdapat ayat lain, perubahan hukum, serta penyusunan ulang. Ini berarti kondisi itu telah mapan dalam waktu yang tepat guna memulai penyatuan Al-Qur’an ke dalam satu jilid. Tidak ada keraguan yang dirasakan dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan dan bahkan telah memaksa masyarakat mempercepat pelaksanaan tugas ini. Allah swt. memberi bimbingan para sahabat dalam memberi pelayanan terhadap Al­Qur’an sebagaimana mestinya memenuhi janji pemeliharaan ‘ selamanya terhadap Kitab-Nya,

 
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Anda Bertanya_Islam Menjawab



BUKU KITA
Anda Bertanya_Islam Menjawab
Muh. Alifuddin


PENDAHULUAN
 Dalam menyampaikan pesan Islam, baik kepada para non-Muslim maupun sesama Muslim, dialog dan debat terkadang tak terelakkan. Sebagian besar non-Muslim masih belum yakin tentang kebenaran Islam karena ada beberapa pertanyaan yang masih belum dapat terjawab.
Mereka mungkin setuju mengenai sifat positif Islam, tapi dalam waktu yang bersamaan mereka bertanya, "Ah, tapi kenapa orang Muslim diperbolehkan menikahi lebih dari satu wanita? Kenapa Muslim merendahkan wanita dengan mewajibkan dikenakannya jilbab? Mengapa orang Muslim cenderung fundamentalis?" dan sebagainya.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai Islam, e-book ini disusun untuk menjawab sejumlah pertanyaan paling umum mengenai Islam. Jawaban yang ada insya Allah dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul baik dari sesama Muslim maupun non-Muslim. Jawaban-jawaban tersebut juga sedianya mampu mengilhami para Muslim ketika suatu saat dihadapkan pada pertanyaan yang disampaikan oleh non Muslim.
POLIGAMI Pertanyaan: Mengapa seorang pria diperbolehkan untuk memiliki lebih dari satu istri dalam Islam? Mengapa poligami diperbolehkan dalam Islam? Jawaban: Definisi Poligami Poligami merupakan suatu sistem perkawinan dimana seseorang memiliki lebih dari satu pasangan. Poligami dapat dibagi menjadi dua kategori. Salah satunya adalah poligini di mana seorang pria menikah lebih dari satu wanita, dan yang lainnya adalah poliandri, dimana seorang wanita menikah dengan lebih dari satu orang pria.
Dalam Islam, poligami diperbolehkan dalam batasan tertentu, sedangkan poliandri benar-benar diharamkan. Kembali pada pertanyaan semula, mengapa seorang pria diperbolehkan untuk memiliki lebih dari satu istri? Qur'an mengizinkan poligami dalam batasan tertentu. Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa Qur'an adalah satu-satunya kitab agama di muka bumi ini yang menyatakan " menikah hanya dengan satu pasangan '. Konteks kalimat tersebut adalah dipetik dari ayat Al Quran Surat An Nisa ayat 3:
 "Menikahlah dengan perempuan pilihan Anda, dua, atau tiga, atau empat, tetapi jika kamu takut kamu tidak akan mampu menghadapi adil (dengan mereka), maka (menikahlah) hanya satu. " [QS.04:03] Sebelum Al Qur'an diturunkan, tidak ada batasan atas poligini dan banyak orang yang memiliki puluhan istri, beberapa bahkan ratusan. Islam menempatkan batas atas adalah empat istri. Islam memberikan izin orang untuk menikah dua, tiga atau empat wanita, hanya dengan syarat bahwa seorang suami dapat berlaku adil dengan para istri istrinya. Dipertegas kembali pada ayat 129 surat yang sama mengatakan bahwa: "Kamu tidak pernah bisa adil di antara perempuan ...." [QS. 4:129]
Oleh karena itu poligami bukan aturan tapi pengecualian. Banyak orang yang salah paham bahwa itu adalah wajib bagi seorang Muslim untuk memiliki lebih dari satu istri. Secara umum, Islam memiliki lima kategori dari hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, yaitu:
a.       'Fardu' yang berarti wajib/harus dilaksanakan
b.      'Mustahab/Sunnah' yaitu dianjurkan/didorong untuk dilaksanakan
c.       'Mubah' yakni diperbolehkan atau diizinkan
d.      'Makruh' yaitu tidak dianjurkan atau lebih baik ditinggalkan
e.       'Haram' yaitu dilarang atau harus ditinggalkan/dihindari Poligini merupakan kategori yang berada di tengah, yaitu hal-hal yang diperbolehkan.
Hal ini tidak bisa dikatakan bahwa seorang Muslim yang memiliki istri dua, tiga atau empat adalah seorang Muslim lebih baik sebagai dibandingkan dengan seorang Muslim yang hanya memiliki satu istri. Rata-rata rentang kehidupan wanita lebih lama daripada pria Secara alami, pria dan wanita lahir di sekitar rasio yang sama. Seorang anak perempuan memiliki kekebalan lebih dari seorang anak laki-laki.
Seorang anak perempuan dapat melawan kuman dan penyakit lebih baik daripada anak laki-laki. Untuk alasan ini, selama usia anak-anak sendiri terdapat lebih banyak kematian pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Selama perang, terdapat lebih banyak pria yang tewas dibandingkan dengan wanita. Pria lebih banyak meninggal karena kecelakaan dan penyakit dibandingkan wanita.
Rentang hidup rata-rata wanita lebih lama daripada pria, dan pada waktu yang sama ditemukan bahwa lebih banyak wanita yang menjadi janda daripada lelaki yang menjadi duda. Populasi penduduk wanita di dunia lebih banyak daripada penduduk pria Di Amerika Serikat, jumlah wanita 7,8 juta lebih banyak dari jumlah pria. New York saja memiliki 1 juta wanita lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pria, dan penduduk pria New York sepertiganya adalah gay atau penyuka sesame jenis. Amerika Serikat secara keseluruhan memiliki lebih dari 25 juta gay.
Gay berarti bahwa para pria tersebut tidak ingin menikahi wanita. Penduduk wanita di Inggris 4 juta lebih banyak dibandingkan dengan penduduk pria. Jerman memiliki 5 juta lebih banyak wanita dibandingkan dengan pria. Rusia memiliki wanita yang jumlahnya 9 juta lebih banyak dari penduduk pria. Hanya Allah yang tahu tepatnya berapa juta lebih wanita yang hidup di seluruh dunia dibandingkan dengan pria.
Membatasi setiap orang untuk hanya memiliki satu istri bukan cara yang praktis Bahkan jika setiap satu orang pria menikah dengan seorang wanita, masih akan ada lebih dari tiga puluh juta wanita di Amerika Serikat yang tidak bisa mendapatkan suami (mengingat bahwa dua puluh lima juta penduduk Amerika adalah gay).
 Akan ada lebih dari 4 juta wanita di Inggris, 5 juta wanita di Jerman dan sembilan juta wanita di Rusia sendiri yang tidak akan dapat mendapatkan suami. Kebanyakan wanita tidak ingin berbagi suami dengan wanita lain. Tapi dalam Islam ketika wanita Muslim memandang situasi ini benar-benar diperlukan dalam iman, mereka bisa menanggung kerugian pribadi yang relatif lebih kecil untuk untuk mencegah kerugian yang lebih besar bagi saudara Muslim lainnya.
Al Qur'an adalah satu-satunya Kitab Suci bagi umat agama Islam di dunia yang mengatakan, "Menikahlah dengan hanya satu pasangan". Seperti yang disebutkan sebelumnya, Al Qur'an adalah satu-satunya kitab suci di muka bumi ini, yang dalam ayatnya menyuratkan kalimat 'menikahlah dengan hanya satu pasangan'.
Tidak ada kitab agama lain yang memerintahkan pria untuk hanya menikahi satu istri. Tulisan suci agama lain pun tidak ada yang mengisyaratkan hal tersebut, apakah itu Veda, Ramayana, Mahabharata, Geeta, Talmud atau Alkitab tidak ada yang menyatakan mengenai pembatasan jumlah istri. Menurut salah satu tulisan suci tersebut hanya disebutkan untuk bisa menikah dengan satu keinginan. Hanya berupa himbauan di kemudian hari, bahwa pemuka umat Hindu dan Pihak Gereja Kristen yang membatasi jumlah istri hanya satu. Banyak tokoh agama Hindu, sesuai dengan Kitab Suci mereka, memiliki banyak istri.
Dashrat raja, ayah dari Rama, memiliki lebih dari satu istri. Kresna memiliki beberapa istri. Pada jaman dulu, umat Kristen diizinkan untuk memiliki istri sebanyak yang mereka inginkan, karena Alkitab mereka tidak membatasi jumlah istri yang dapat dinikahi. Sampai pada akhirnya beberapa abad yang lalu dewan Gereja Kristen membatasi jumlah istri hanya satu orang.
Poligini juga diijinkan dalam Yudaisme. Menurut Kitab Talmud, Abraham mempunyai tiga istri, dan Raja Salomom bahkan memiliki ratusan istri. Praktek poligini terus berlangsung sampai masa Rabbi Gershom bin Yehudah (960 CE untuk 1030 M) mengeluarkan perintah yang melarang hal tersebut. The Sephardic, komunitas Yahudi yang tinggal di negara-negara Muslim, terus melakukan praktek Poligini hingga akhir tahun 1950, sampai suatu Undang- undang Pemimpin Pendeta Yahudi Israel diperbaharui mengenai larangan menikahi lebih dari satu istri.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Copyright 2009 LOVERS of WISDOM
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Blogger Templates