MAKRIFAT JAWA

PUNCAK MAKRIFAT JAWA
Bersahabat dengan Reribed (Pengembaraan Batin Ki Ageng Suryomentaram)

Pengetahuan atau ilmu merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia sebagaimana makanan dan minuman atau udara dalam melangsungkan hidup dan kehidupan. Secara substansial, pengetahuan manusia sesungguhnya tidak terbatas. Karena pada saat manusia tidak mengetahui sekalipun, ternyata manusia masih bisa mengetahui bahwa dirinya tidak mengetahui. Karena sifatnya yang tak terbatas itu, maka pengetahuan sesungguhnya tidak bisa dibatasi oleh apa dan siapa pun. Dalam hal ini pengetahuan tidak bisa dibatasi oleh ideologi, filsafat, moralitas, bahkan agama sekalipun.

Maka perlu ditegaskan kepada sidang pembaca, bahwa pengetahuan yang dibahas dalam buku ini sama sekali bukan pengetahuan agama, mistisisme, aliran filsafat, aliran kepercayaan, dan bukan pula budi pekerti atau etika yang menganjurkan dan melarang tingkah laku tertentu. Pengetahuan yang didedah dalam buku ini lebih merupakan hasil dari memahami dan mengalami sesuatu yang benar-benar telah diketahui.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Filsafat Hikmah dan Agama Masa Depan

Ditulis Oleh Muh. Alifuddin

Sebelum berbicara tentang hikmah muta’aliyah (selanjutnya kita sebut sebagai filsafat hikmah), saya perlu mengemukakan sejumlah pendahuluan berikut. Pertama, manusia adalah makhluk yang secara intrinsik (fitriah) mencari kesempurnaan. Fitrah ini mendorong manusia untuk terus-menerus berevolusi dan menyempurna. Kedua, dalam mencari kesempurnaan ini manusia akan mengandalkan pelbagai daya yang telah dimilikinya. Ketiga, pengetahuan dalam pengertian luas adalah kriteria untuk mengukur tingkat evolusi dan kesempurnaan manusia. Keempat, setidaknya ada enam kategori pengetahuan manusia:
a. Pengetahuan hudhuri/badihi (fitrah);
b.Pengetahuan rasional (akal);
c. Pengetahuan indrawi (panca indra);
d. Pengetahuan mistis/emosional (hati);
e. Pengetahuan imajiner (imajinasi);
f. Pengetahuan keagamaan (wahyu/teks suci).

Kelima, pengetahuan hudhuri merupakan pijakan dasar bagi seluruh tindak pengetahuan manusia. Untuk jenis pengetahuan ini, manusia hanya perlu untuk menyadarinya secara langsung dan introspektif. Dalam pengetahuan ini tidak ada jarak antara subjek dan objek, ranah ontologis dan epistemologis melebur jadi satu.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Islam Indonesia

FAKTA SEJARAH NII

Mengungkapkan sejarah perjuangan Darul Islam di Indonesia, sama pentingnya dengan mengungkapkan kebenaran. Sebab perjalanan sejarah gerakan ini telah banyak dimanipulasi, bahkan berusaha ditutup-tutupi oleh penguasa. Rezim orde lama dan kemudian orde baru, mengalami sukses besar dalam membohongi serta menyesatkan kaum muslimin khususnya, dan bangsa Indonesia umumnya dalam memahami sejarah masa lalu negeri ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

SEJARAH ISLAM

FAKTA SEJARAH ISLAM YANG DISEMBUNYIKAN NEGARA BARAT


Sejarah adalah peristiwa yang sudah terjadi, namun baru ditulis kemudian, jauh setelah kejadian sebenarnya berlalu. Sebagai cerita masa lalu sejarah mudah untuk dimanipulasi, dan disampaikan kepada generasi berikutnya yang hanya bisa menerima mentah-mentah informasi itu sebagai kebenaran.
Informasi mengenai penemuan-penemuan sains dan teknologi yang pernah kita terima kebanyakan berasal dari buku-buku pengetahuan Barat. Penemu-penemu yang disebut sebagai yang pertama di dunia itu pun dipuji sebagai orang yang berjasa kepada ilmu pengetahuan dan umat manusia.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

TEORI EMANASI AL FARABI


TEORI  EMANASI  AL FARABI
Muhammad ibn Muhammad ibn Tharhkan ibn Uzlagh Al Farabi merupakan filosof Islam pertama yang sangat sistematis dalam membangun dasar-dasar Neoplatonisme.[1] Berdasarkan tentang salah satu teori yang dimilikinya yaitu tentang teori emanasi. Teori emanasi (pemancaran) Al Farabi ini titik pusatnya adalah hubungan Ilahi dan hubungan kausalnya dengan alam duniawi dan menjadi doktrin dua karya utama neoplatonik.[2] Teori ini menempati bagian penting dalam filsafat muslim. Teori ini menerangkan dua dunia, yaitu langit dan bumi dan menafsirkan gejala gerakan dua perubahan, serta merupakan dasar fisika dan astronomi. Selain itu, teori ini juga membahas tentang keluarnya sesuatu wujud yang mumkin (alam makhluk) dari zat yang mesti adanya, yaitu Tuhan (Zat yang wajibul wujud). Bidang utama pemecahannya masalah Yang Esa (Satu) dan yang banyak (plural), dan pembandingan antara yang tetap dan yang berubah. Menurut Al Farabi Yang Esa adalah Tuhan, Ada dengan sendiri-Nya dan tidak memerlukan yang lain bagi ada-Nya atau keperluan-Nya. Mampu mengetahui diri-Nya Sendiri, sangat unik, tidak ada yang sama dengan-Nya, dan tidak memiliki perlawanan atau persamaan.[3]
Teori ini sebenarnya terdapat pula dalam paham Neo-Platonisme. Perbedaan antara keduanya terletak pada uraian Al Farabi yang ilmiah. Menurut teori emanasi dari Al Farabi disebutkan bahwa Tuhan itu Esa. Karena itu yang keluar daripada-Nya juga satu wujud saja, sebab emanasi itu timbul karena pengetahuan (ilmu) Tuhan terhadap zat-Nya yang satu.[4] Al Farabi berpendapat bahwa dari Yang Esalah memancar yang lain. Wujud pertama yang keluar dari Tuhan disebut Akal Pertama, yang mengandung dua segi. Pertama segi hakikatnya sendiri (tabi’at, wahiyya) yaitu wujud yang mumkin. Kedua segi lain, yaitu wujudnya yang nyata dan yang terjadi karena adanya Tuhan sebagai zat yang menjadikannya. Jadi, sekalipun akal pertama tersebut satu (tunggal), namun pada dirinya terdapat bagian-bagian yaitu adanya dua segi tersebut yang menjadi obyek pemikirannya. Dengan adanya segi-segi ini, maka dapat dibenarkan adanya bilangan pada alam sejak dari Akal Pertama.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Teori Emanasi (Filsafat Islam)

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Akal merupakan salah satu anugerah Allah SWT yang paling istimewa bagi manusia. Sudah sifat bagi akal manusia yang selalu ingin tahu terhadap segala sesuatu termasuk dirinya sendiri. Pengetahuan yang dimiliki manusia bukan dibawa sejak lahir karena manusia ketika dilahirkan belum mengetahui apa-apa.[1]
Dengan demikian akal menjadi bagian yang sangat penting dalam diri manusia, bahkan tanpa akal manusia tidak ubahnya seperti binatang. Dalam filsafat, penggunaan akal menjadi ciri khas yang menunjukkan aktivitas pemikiran yang dilakukan. Di dunia ini, banyak sekali filosof-filosof yang menuangkan pemikirannya kedalam bentuk tulisan maupun ucapan dari hasil pengalamannya maupun aktivitas berpikir mendalam yang dilakukannya.
Tidak hanya barat, Islam pun memiliki para filosof handal yang memiliki kualitas berpikir yang luar biasa. Namun, seorang muslim yang memperdalam filsafat tidak boleh terlepas dari aturan syari`at yaitu ketentuan Al-Qur`an dan Al-Hadits. Hal ini dimaksudkan agar apa yang nanti akan dituangkan dari hasil filsafatnya tersebut tidak menyesatkan umat Islam lainnya, karena tentunya para filosof tersebut mendapat perhatian yang lebih bahkan hasil pemikiran mereka dipelajari oleh umat selanjutnya.
Salah satu kajian filsafat yang terkenal adalah tentang teori emanasi, yang mengatakan bahwa penciptaan alam ini merupakan pancaran dari Yang Satu. Banyak filosof yang memberikan pandangannya mengenai filsafat ini, mengingat jika diperhatikan sekilas teori emanasi sangatlah membingungkan bahkan bagi yang mendalami tetapi belum begitu dalam tetap akan terasa bingung, karena memang begitulah filsafat. Oleh karenanya, sangat perlu sekiranya dalam perkuliahan Filsafat Islam juga dibahas mengenai teori emanasi ini. Agar cakrawala berpikir dan pengetahuan kita menjadi luas.
2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diambil rumusan masalahnya sebagai berikut.
a.       Apa yang dimaksud dengan teori emanasi?
b.      Bagaimana teori emanasi menurut Plotinus?
c.       Bagaimana teori emanasi menurut para filosof muslim? 
3.      Tujuan
Adapun tujuannya, yaitu:
a.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori emanasi,
b.      Untuk mengetahui tentang teori emanasi menurut Plotinus, dan
c.       Untuk memperoleh data teori emanasi menurut para filosof muslim.
  
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Teori Emanasi
Dalam penciptaan alam semesta banyak para ahli berbeda pandangan, perbedaan pandangan itu terletak pada dua persoalan yakni apakah alam ini ada karena memang sudah ada? ataukah ada karena ada yang menciptakan?. Apabila ada yang menciptakan bagaimanakah proses penciptaannya itu?, tentu ini menjadi hal yang menarik dikalangan para pemikir filsafat, sebab hal ini menjadi satu soal yang harus dikaji kebenarannya.
Banyak para filosof barat yang memberikan pandangannya mengenai penciptaan alam semesta ini, hingga muncul-lah beberapa teori salah satunya yang paling menarik dan terkenal dalam dunia filsafat adalah teori emanasi. Teori ini, menarik banyak perhatian para filosof muslim, karena konsep sederhananya tidaklah menyimpang dari ajaran Islam meskipun argumennya sangat sulit dipahami bagi manusia awam.
Kata emanasi, dalam bahasa Inggris disebut emanation yang berarti proses munculnya sesuatu dari pemancaran, bahwa yang dipancarkan substansinya sama dengan yang memancarkan. Sedangkan dalam filsafat, emanasi adalah proses terjadinya wujud yang beraneka ragam, baik langsung atau tidak langsung, bersifat jiwa atau materi, berasal dari wujud yang menjadi sumber dari segala sesuatu yakni Tuhan, yang menjadi sebab dari segala yang ada, karenanya setiap wujud ini merupakan bagian dari Tuhan.[2]
Jadi, dalam teori ini, ditegaskan bahwa Allah sebagai Tuhan memberikan pancaran, sehingga terwujudlah alam ini sebagai hasil dari pancaran tersebut. Dan itu terjadi dengan beberapa proses.
B.     Teori Emanasi Menurut Plotinus
Plotinus dilahirkan pada tahun 204 M di Mesir, di daerah Licopolis. Pada tahun 232 M ia pergi ke Alexandria untuk belajar filsafat, kepada seorang guru bernama Animonius Saccas selama 11 tahun. Pada tahun 243 M ia mengikuti Raja Gordianus III berperang melawan Persia. Ia ingin menggunakan kesempatan itu untuk mempelajari kebudayaan Parsi dan India. Akan tetapi, sebelum sempat mempelajarinya, Raja Gordianus terbunuh pada tahun 244 M. Plotinus dengan susah payah dapat melarikan ke Antioch. Kemudian, pada tahun 270 M Plotinus meninggal di Minturnae, Campania, Italia.[3]
Plotinus merupakan salah satu filosof barat yang filsafat memiliki pengaruh kepada para filosof muslim. Diantara filsafatnya, satu diantaranya adalah tentang penciptaan. Plotinus berpendapat bahwa Yang Esa adalah Yang Paling Awal, sebab pertama. Dari sinilah mulai teori penciptaan yang terkenal yaitu teori emanasi, suatu teori penciptaan yang belum pernah diajukan oleh para filosof lain. Tujuan utama teori ini adalah untuk menjelaskan bahwa yang banyak (makhluk) ini tidak menimbulkan pengertian bahwa didalam Yang Esa ada pengertian yang banyak. Maksudnya, teori emanasi tidak menimbulkan pengertian bahwa Tuhan itu sebanyak makhluk.
Menurut Plotinus, alam semesta ini diciptakan melalui proses emanasi. Emanasi itu berlangsung tidak didalam waktu. Emanasi itu laksana cahaya yang beremanasi dari matahari. Dengan beremanasi itu The One tidak mengalami perubahan. Untuk memahami emanasi itu ada baiknya diikuti uraian Hatta sebagai berikut “Yang Esa itu adalah semuanya, tetapi tidak mengandung didalamnya satupun dari barang yang banyak (makhluk) dasar yang banyak tidak mungkin yang banyak itu sendiri, dasar yang banyak adalah Yang Esa.
Didalam Yang Esa itu yang banyak itu belum ada, sebab didalam-Nya yang banyak itu tidak ada, tetapi yang banyak itu datang dari Dia. Karena Yang Esa itu sempurna, tidak memerlukan apa-apa, tidak memiliki apa-apa, maka beremanasilah dari Dia yang banyak itu. Dalam filsafat klasik Yang Asal itu dikatakan sebagai Yang Bekerja atau sebagai Penggerak Pertama. Disitu selalu dikemukakan dua hal yang bertentangan, seperti yang bekerja dan yang dikerjakan, idea dan benda, pencipta dan ciptaan.
Penggerak Pertama itu berada didalam alam nyata, sifatnya transedens. Pada Plotinus terdapat pandangan yang lain, paham ini berasal dari filsafat Timur. Padanya tidak ada yang bertentangan. Padanya alam ini terjadi dari Yang Melimpah, yang mengalir itu tetap menjadi bagian dari Yang Melimpah itu. Bukan Tuhan berada didalam alam, melainkan alam berada didalam Tuhan. Hubungannya sama dengan hubungan benda dengan bayangannya. Makin jauh yang mengalir itu dari Yang Asal, makin tidak sempurna ia. Alam ini bayangan Yang Asal, tetapi tidak sempurna, tidak lengkap, tidak cukup, tidak sama dengan Yang Asal. Kesempurnaan bayangan itu bertingkat menurut jaraknya dari yang Asal. Sama dengan cahaya, semakin jauh dari sumber cahaya, semakin kurang terangnya, akhirnya ujung cahaya akan lenyap dalam kegelapan.[4]
 Perlu dicatat bahwa emanasi itu terjadi tidak didalam ruang dan waktu. Ruang dan waktu terletak pada tingkat yang paling bawah dalam proses emanasi. Ruang dan waktu adalah suatu pengertian tentang dunia benda. Untuk menjaadikan alam, Soul mula-mula menghamparkan sebagian dari kekelannya, lalu membungkusnya dengan waktu. Selanjutnya energinya bekerja terus, menyempurnakan alam semesta itu. Waktu berisi kehidupan yang bermacam-macam, waktu bergerak terus sehingga menghasilkan waktu lalu, sekarang dan yang akan datang. 
C.    Teori Emanasi Menurut Para Filosof Muslim
Sebagaimana yang diketahui diawal pembelajaran Filsafat Islam, bahwa pemikiran para filosof Islam sangat dipengaruhi oleh pemikiran para filosof barat (para filosof Yunani). Diantara para filosof Islam yang terkenal dalam pemikirannya mengenai teori emanasi, yaitu:
1.      Al-Farabi
Al-Farabi mempunyai nama lain yaitu Abu Nashr Ibnu Audagh Ibn Thorhan Al-Farabi. Sebenarnya nama Al-Farabi diambil dari nama kota Farab, tempat beliau dilahirkan yakni di desa Wasij di kota Farab pada tahun 257 H (870 M). kadang-kadang ia mendapat sebutan orang Turki, sebab ayahnya adalah orang Iran yang menikahi wanita Turki. Banyak karya yang telah beliau hasilkan dari proses mencari dan menggali pengetahuannya melalui filsafat.[5]
Mengenai penciptaan alam, Al-Farabi setuju dengan teori emanasi yang menetapkan bahwa alam ini baru, yang merupakan hasil pancaran. Al-Farabi menyebut teori emanasi sebagai Nadhariyatul Faidl,[6]
Sebenarnya, Al-Farabi menemui kesulitan bagaimana terjadinya yang banyak (alam) yang bersifat materi dari Yang Esa (Allah) jauh dari arti materi dan Maha Sempurna. Dalam filsafat Yunani, Tuhan bukanlah pencipta alam, melainkan penggerak pertama (Prime Cause), seperti yang dikemukakan Aristoteles. Sementara dalam Islam, Allah adalah Pencipta, yang menciptakan dari tidak ada menjadi ada (Creito ex Nihilo). Untuk meng-Islamkan doktrin ini, Al-Farabi mencari bantuan pada doktrin Neoplatonis monistik tentang emanasi. Dengan demikian, Tuhan Penggerak Aristoteles bergeser menjadi Allah Pencipta, yang menciptakan sesuatu dari bahan yang sudah ada secara pancaran. Dengan maksud, Allah menciptakan alam semenjak azali, materi alam berasal dari energy yang qadim, sedangkan susunan materi yang menjadi alam adalah baharu. Oleh karenanya, menurut Filosof Muslim, kun Allah yang termaktub dalam Al-Qur`an ditujukkan kepada syai’ (sesuatu) bukan kepada la syai’ (tidak ada sesuatu).[7]
Emanasi dalam pemikiran Al-Farabi adalah Tuhan sebagai akal, berpikir tentang diri-Nya, dan dari pemikiran itu timbul suatu maujud lain. Tuhan itu adalah wujud pertama dan dengan pemikiran itu timbul wujud kedua yang juga mempunya substansi. Itu disebut dengan Akal Pertama yang tak bersifat materi. Wujud kedua ini berpikir tentang wujud pertama dan dari pemikiran inilah timbul wujud ketiga. Proses ini terus berlangsung hingga pada akal X.[8]
Emanasi melahirkan alam qadim dari segi zaman (taqaddum zamany) bukan dari segi zat (taqaddum zaty). Oleh karena alam dijadikan Allah secara emanasi sejak azali tanpa diselangi oleh waktu, namun ia sebagai hasil ciptaan, berarti ia adalah baru. Berikut adalah tabel emanasi, agar lebih dapat memahami uraian tentang teori emanasi Al-Farabi.[9]
(Subjek) Akal Yang Ke
Sifat
Berpikir Tentang
Keterangan
Allah sebagai Wajib al-Wujud menghasilkan
Dirinya sendiri sebagai mumkin al-Wujud, menghasilkan
I
Mumkin Wujud
Akal II
Langit Pertama
Masing-masing akal mengurusi satu planet
II
sda
Akal III
Bintang-Bintang
III
sda
Akal IV
Saturnus
IV
sda
Akal V
Yupiter
V
sda
Akal VI
Mars
VI
sda
Akal VII
Matahari
VII
sda
Akal VIII
Venus
VIII
sda
Akal IX
Merkuri
IX
sda
Akal X
Bulan
X
sda
Bumi, roh, materi pertama yang menjadi keempat unsur: udara, api, air dan tanah.
Akal ke X tidak lagi memancarkan akal-akal berikutnya, karena kekuatannya sudah lemah.






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Ikhwan



Buat sobat-sobat Ikhwan.......

Wahai Para Kesatria,
pewaris tanah pusaka
Mengapa dikau gundah gulana
Bukankah terbentang luas taman indah nan warna-warni
Tidakkah kau cium harum semerbak bunga bertebaran di kanan kirimu
Atau kurang cukupkah samudera permata nan elok lagi bersinar menghiasimu

Wahai pemuda pewaris masa depan
Tataplah jauh ke muka
Ada beban luhur yang harus segera engkau pikul
Akan masih banyak tugas menanti untuk engkau ambil alih
Di mana tak akan mampu engkau memikulnya seorang diri
Engkau butuh penghibur yang akan senantiasa menguatkan hatimu ketika dirundung kesenduan
Engkau butuh pendukung
yang membuatmu betah berjalan tegak di setiap tugas risalah yang kau tanggung

Wahai temanku yang masih sendiri,
Segeralah temukan teman hidupmu
penyejuk jiwamu kelak
Carilah dia karena sesungguhnya dia itu telah dekat.
Lebarkan matamu, dan buka mata hatimu
Tajamkan pendengaran, dan simak suara kalbumu

Barangkali sang dia telah berada dekatmu
Hanya engkau mempunyai angan yang terlalu tinggi
Mungkin dia berada persis di hadapanmu
Namun engau tidak mau menerima dia apa adanya

Duhai shobatku yang kesepian
Janganlah engkau sia-siakan perhiasan terindah di dunia itu
Kalau dia belum belum berkilau, tugasmulah tuk mengkilapkannya.
Andai dia belum terlihat elok, tanggung jawabmulah untuk menghiasi dirinya dengan perhiasan ahlak yang Mulia.
Jika dia belum bersinar terang, ladang amalmu-lah untuk menyempurnakan
cahayanya yang masih tersingkap,Lalu apakah lagi yang engkau tunggu... wahai manusia yang telah diciptakan Rabb-nya secara sempurna..
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

PESAN UNTUKMU KAUM HAWA

_Penulis: Muhammad Alifuddin



Hawa,
Sadarkah engkau sebelum datangnya cahaya islam, kalian dizalimi, hak kalian dicerobohi, kalian dikubur hidup-hidup, tiada penghormatan walau sedikit oleh kaum adam, tiada bernilai dimata adam, kalian hanya sebagai alat untuk memuaskan hawa nafsu mereka. Tapi kini bila rahmat islam menyelubungi alam bila sinar islam berkembang, darajat kita diangkat ,barulah kalian terpelihara, kalian dihargai dan di pandang mulia, dan mendapat tempat di sisi Allah sehingga tiada sebaik-baik hiasan didunia ini melainkan wanita solehah.

Wahai Hawa,
Kenapa engkau tak menghargai nikmat iman dan islam itu? Kenapa mesti engkau kaku dalam mentaati ajaranNya, kenapa masih segan mengamalkan isi kandungannya dan kenapa masih was-was dalam mematuhi perintahNya? Wahai Hawa,Tangan yang mengoncang buaian bisa menguncang dunia, sedarlah hawa kau bisa menguncang dunia dengan melahirkan manusia yang hebat yakni yang sholeh sholehah, kau bisa menggegerkan dunia dengan menjadi isteri yang taat serta memberi dorongan dan sokongan pada suami yang sejati dalam menegakkan islam di mata dunia. Tapi hawa jangan sesekali kau coba menguncang keimanan lelaki dengan lembut tuturmu, dengan ayu wajahmu, dengan lekuk tubuhmu. Jangan kau menghentak-hentak kakimu untuk menyatakan kehadiranmu.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Menuju Hati yang “Ikhlas"




Setiap hari kita selalu dihadapkan pada situasi dimana kita diuji untuk meluruskan niat “untuk siapa sebenarnya kita melakukan sesuatu?”. Untuk manusia-kah atau untuk Tuhan-kah??

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, berikut beberapa ayat Allah yang mengantarkan kita pada jawaban untuk pertanyaan tersebut.

Dalam kehidupan kita di dunia, ada dua hubungan (ikatan) yang harus kita jaga dengan baik, yaitu hubungan (ikatan) kita dengan Allah (hablum minallah) dan hubungan (ikatan) kita dengan sesama manusia (hablum minannas).

Allah SWT berfirman:
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali dengan hablimminallah dan hablimminannas, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas”(Q.S. Ali ‘Imran : 112)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

RUNTUHNYA TEORI TRINITAS


TRINITAS

trinitas-400x300Definisi
Trinitas berarti kesatuan dari tiga. Trinitas dalam Kristen adalah Tiga Tuhan yakni Tuhan Allah, Tuhan Yesus dan Tuhan Roh Kudus dan ketiganya adalah satu. Dogma ini berasal dari paham Platonis yang diajarkan oleh Plato (?-347 SM), dan dianut para pemimpin Gereja sejak abad II (Tony lane 1984). Dalam buku New Catholic Encyclopedia juga mengatakan:
“The doctrine of the Holy Trinity is not taught in thr Old Testament”.
Ajaran Trinitas tidak pernah diajarkan dalam Perjanjian Lama
Tuhan itu Esa (monotheisme), bukan Trinitas
  • Nabi Musa menolak Trinitas (Ulangan 4: 35, Ulangan 6: 4, Ulangan 32: 39).
  • Nabi Daud menolak Trinitas  (II Samuel 7: 22, Mazmur 86: 8).
  • Nabi Sulaiman menolak Trinitas (I Raja-raja 8: 23).
  • Nabi Yesaya menolak Trinitas (Yesaya 43: 10-11, Yesaya 44: 6,Yesaya 45: 5-6, Yesaya 46: 9).
  • Yesus menolak Trinitas

“Dengarlah hai orang Israel: Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa” (Markus 12:29)
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Yohanes 17:3
Dalil Trinitas dan bantahannya
Orang Nasrani berdalil
5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.
5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
JAWAB
Dalam Codex Sinaiticus, 1 Yohanes 5: 7-8
1 yohane 5
Transcription:
7 θεια οτι οι τρειϲ ει ϲιν οι μαρτυρου
8 τεϲ το πνα και το ϋ δωρ και το αιμα και οι τρειϲ ειϲ το
Translation:
7 For they that testify are there,
8 the Spirit, and the water, and the blood, and the three are one
Terjemahan:
7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian,
8 Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Sedangkan Versi Alkitab LAI
5:7 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

5:8 Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.
Ayat ini adalah FORMULA Trinitas, tetapi sayang ini adaah karya tangan tangan jahil
tanda kurung yang terdapat dalam Bible merupakan “kode” dari perefisi Bible bahwa ayat tersebut tidak terdapat pada naskah Bible versi sebelumnya atau bahkan dalam naskah aslinya. Jadi jika pada Bible versi sekarang jika anda menemukan tanda kurung dalam suatu ayat ([...]), maka sudah dapat dipastikan itu merupakan sisipan oleh Gereja. Begitu juga dengan kalimat yang dipercayai menyatakan rumus Trinitas ini, ternyata merupakan sisipan Gereja.

Penelitian dua teolog ternama, Edward Gibbon dan Richard Porson, sama-sama sepakat bahwa ayat 1 Yohanes 5:7 baru pertama kali dimasukkan oleh Gereja ke dalam Bible tahun 400 Masehi (Secrets of Mount Sinai, James Bentley, hlm. 30-33).

Dr. C.I. Scofield, D.D. dengan didukung oleh delapan orang D.D. (Doktor Ilmu Teologi) lainnya memberikan opini dalam bentuk catatan kaki tentang ayat ini: “Secara umum disetujui bahwa ayat ini telah disisipi dan bukanlah naskah yang sah.” Para fundamentalis Kristen masih mempertahankan tulisan ini, padahal semua terjemahan modern termasuk versi standar yang telah direvisi (Revised Standard Version = RSV) telah menghilangkan kecurangan ini.

Karena kuatnya bukti-bukti pemalsuan tersebut, maka ayat 1 Yohanes 5:7 disensor dari Bible bahasa Inggris seperti: The Revised Standard Version, The New Revised Standard Version, The New American Standard Bible, The New English Bible, The Philips Modern English Bible, dan lain-lain.
Sangat disayangkan bahwa Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) tidak mau jujur menjelaskan bahwa ayat dalam kurung tersebut adalah ayat palsu dan tetap masih menggunakan kecurangan tersebut dalam Bible Indonesia. Sehingga sampai sekarang masih banyak Kristiani yang mendasari dogma Trinitasnya dari ayat palsu ini.

Orang Nasrani berdalil
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” . (Matius 28:19)

Jawab
Di zaman Yesus dan murid-muridnya, mereka yang ingin menjadi anggota suatu kelompok harus menyatakan kesetiaan mereka kepada kelompok tersebut melalui pembaptisan. Dalam Islam cara ini disebut bai’at. Pada saat itu mereka yang ingin menjadi anggota kelompok Yohanes Pembaptis atau muridnya, misalnya Apollo. Sebelum membentuk kelompok sendiri, Yesus pernah menjadi anak buah Yohanes dan dibai’at (dibaptis) atas nama Yohanes serta menyatakan kesetiaanya kepada Yohanes Pembaptis.
“Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan la dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes”. (Markus 1:9)

Setelah Yesus membentuk kelompok sendiri, mereka yang ingin masuk ke dalam kelompok Yesus harus di bai’at (dibaptis) “atas nama” Yesus dan menyatakan kesetian mereka kepada Yesus.
Oleh karena itu pembaptisan atas nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus sebagaimana Matius 28:19 adalah aneh dan tidak masuk akal. Di zaman Yesus dan murid-muridnya tidak pernah nama Bapa dan Roh Kudus diikut-ikutkan dalam upacara pembaptisan. Untuk lebih jelasnya perhatikanlah pernyataan Pakar Pemikiran Kristen, Paul Tillich dalam bukunya A History of Christian Tnougnt.
“Baptism was the sacrament of entrance into the church…then he was baptized in the name o f Christ. Later on the name o f God the Father and the Spirit ware added”.

(Pembaptisan merupakan upacara memasuki suatu kelompok Kristen (gereja)…. Lalu dia dibaptis atas nama Kristus. Kemudian barulah nama Tuhan Bapa dan Roh Kudus ditambahkan).

Di zaman Yesus dan murid-muridnya ide Roh Kudus sebagai Tuhan atau sesuatu yang disembah tidak pernah dikenal. Hal ini dengan jelas dapat dilihat dalam Kitab “Kisah Para Rasul” ketika paulus menanyai murid Yohanes Pembaptis di Eferus.
“Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya: ” akan tetapi mereka menjawab dia: “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus. ” ( Ki s 19 : 2)

Dalam Buku The Five Gospels What Did Jesus Really Say? Pada halaman 270, ayat tersebut di beri warna hitam tebal, Artinya Ayat tersebut Bukan Yesus yang mengatakannya

Orang Nasrani berdalil
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”(Yohanes 1:1).

“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaannya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1:14)

Jawab
Masih dalam buku The Five Gospels What Did Jesus Really Say,  ternyata Injil Yohanes pasal 1 ayat 1 & 14 tidak masuk kategori yang dinilai atau yang diseminar-kan, sebab ayat-ayat tersebut dianggap bukan sabda atau ucapan Yesus. Ayat itu hanyalah ucapan Yohanes saja! Dan ayat tersebut tidak masuk dalam kategori RED, PINK, GRAY & BLACK.

___ Oleh : Muhammad Alifuddin.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

BUAT APA SURGA DAN NERAKA?

Tanya
Menurut Alquran, Tuhan kalian adalah yang membimbing manusia atau menyesatkan mereka. Jadi buat apa dia menyiksa orang lama lama di neraka?

Jawab
Jika kita serius mencermati pertanyaan kalian, akan kita simpulkan bahwa itu mencerminkan penyangkalan terhadap neraka dan syurga, sebab siksa dan pahala di akhirat tidak akan ada artinya sejauh perbuatan perbuatan buruk dan perbuatan baik sudah ditentukan terlebih dahulu oleh Allah. Logikanya, penyangkalan terhadap neraka menghendaki penyangkalan terhadap surga
Islam sebagai agama juga menganut prinsip bahwa iman yang kokoh harus berdasarkan pada akal, renungan, dan kebijaksanaan. Dalam Alquran di sebutkan


وَمَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا كَمَثَلِ الَّذِي يَنْعِقُ بِمَا لَا يَسْمَعُ إِلَّا دُعَاءً وَنِدَاءً صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti. (Al Baqarah :171)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

DEBAT SIR TUAN TUHAN




1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tidak lama setelah itu, akupun di depak keluar sama admin :)
semoga bermanfaat :)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

PERLAKUAN ALKITAB TERHADAP WANITA HAID


INILAH PERLAKUAN ALKITAB THD WANITA HAID!!!


Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus.
Lantas, bagaimana pandangan alkitab terhadap wanita yang haid ini???


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Yesus Bukan Tuhan


MARIA PUN BERTANYA!


Jika Maria mengetahui bahwa dia mengandung Tuhan atau Allah yg menjelma, atau dia adalah Oknum Tuhan Anak yg dilahirkan dari Oknum Bapak, pastilah akan muncul banyak pertanyaan dari Maria, diantaranya:

- Bagaimana saya bisa mengandung Tuhan?
- Bagaimana rahimku yg kecil ini mencukupi bagi Tuhan yang langit dan langitnya langit tidak mencukupi-Nya?!
- Bagaimana mungkin aku sebagai manusia mampu mengandung Tuhan; Penciptaku, dan Pencipta alam raya ini?!
- Bagaimana? Sementara aku bukanlah apa-apa bila dibandingkan dgn Tuhan?
- Bagaimana aku bisa tidur, dengan membolak-balikkan badan sementara di dalam perutku ada Tuhan yang menciptakanku?!
- Bagaimana aku akan masuk kamar mandi lalu membuang hajatku, sementara di dalam rahimku ada Tuhan, Penciptaku?!
- Bagaimana aku menyembah Tuhanku sementara Dia ada dalam diriku?!
- Bagaimana Tuhan itu akan keluar dariku? Apakah Dia akan keluar sebagaimana anak manusia dilahirkan? Yaitu keluar dari tempat kencing, dan darah haidh yg najis?
- Ya Allah, bagaimana Tuhan turun di antara kedua kakiku, sungguh aku sangat malu dari hal itu?!
- Bagaimana aku mengandung Tuhan di antara benihku… Bagaimana aku mengandung apa yang tidak mampu dipikul oleh langit dan bumi?!
- Bagaimana aku mengeluarkan puting susuku untuk menyusui Tuhan….tidak…tidak…tidak mungkin aku melakukan itu, aku malu!
- Bagaimana aku bisa menahan, jika Tuhan memegang tetekku?!
- Bagaimana aku tidur, sementara di sisiku adalah Tuhan?!
- Bagaimana aku membersihkan Tuhan saat Dia buang air besar pada diri-Nya sendiri?!
- Bagaimana aku melepaskan pakaian-Nya saat Dia kotor dan aku memandikan-Nya?!
- Bagaimana aku menyingkap aurat Tuhan?!
- Bagaimana…bagaimana…bagaimana????
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

PENCATUTAN KATA ALLAH DALAM ALKITAB INDONESIA

Posting: Muh. Alifuddin

Bukanlah Alkitab/Bibel namanya kalau di dalamnya tidak mengandung berbagai bentuk kesalahan, kemustahilan, fitnah, pornografi, distorsi, kontradiksi, tambal-sulam, kesombongan, kebohongan, rasialisme, perombakan, penambahan, pengurangan, penyelewengan-sejarah, pengaburan-kisah, narasi fiktif, penyimpangan, pemalsuan, revisi-revisi, pencatutan, salah-arah, versi-versi-bervariasi, dan lain sebagainya.

Pada bagian awal ini, kita akan melihat bersama-sama tentang pencatutan kata Allah oleh para penyusun Alkitab Indonesia yang secara sengaja disalah-arahkan untuk tujuan tertentu.

Tidak bisa dibantah lagi, bahwa secara etimologis kata Allah berasal dari bahasa Arab, setidaknya telah tertulis di dalam kitab suci Al-Qur'an semenjak tahun 633 M, yaitu ketika untuk pertama kalinya kitab wahyu tersebut dibukukan oleh Zayd ibn Tsabit atas perintah Khulafaur Rasyidin I, Abu Bakar ash-Shiddiq.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Asal Mulanya Nama yang di Sempurnakan (ALLAH)

Nama Allah

Penulis : Muh. Alifuddin

Akulah Allah Yang Mahakuasa [El Shadday], hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. (Kejadian 17:1b)
 
Nama El/Elohim/Eloah (dalam dialek Arab = Allah/Ilah), adalah nama pertama Tuhan yang tercatat dalam kitab Kejadian sebelum nama Yahweh diperkenalkan kepada Musa dalam masa Keluaran (Kel.6:1-2). El digunakan sebagai nama diri dan juga sebagai sebutan untuk Tuhan, dan sekalipun Elohim lebih banyak digunakan sebagai sebutan, kadang-kadang digunakan sebagai nama diri Tuhan yang bersifat jamak, Eloah adalah bentuk tunggal dari Elohim.

El (baca Eel) atau Il adalah nama Tuhan rumpun Semitik (keturunan Sem), yang dalam jalur Ibrani keturunan Arphaksad disebut El/Elohim/Eloah dan dalam jalur Aram dan Arab disebut dengan dialek Ila/Elah/Eloh/Aloh/Alaha/Ilah/Allah, dll. Bangsa Ibrani melalui jalur keturunan Sem Arphaksad Eber (dari nama ini disebut bangsa Ibrani) Peleg Abraham (melalui Sara) menyebut Il Semitik sebagai El/Elohim/Eloah, sedangkan melalui keturunan Sem Aram lahir bangsa Siria yang menyebutnya Elah/Eloh/Alaha . Bangsa Arab adalah keturunan Aram Yoktan (Anak Eber) Hagar (selir Abraham) Keturah (selir Abraham), menyebutnya dengan dialek mereka sebagai Ilah/Allah. 
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Copyright 2009 LOVERS of WISDOM
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Blogger Templates