Gerakan Mahasiswa
Kemandirian Mahasiswa
Think big and globally
Srart small and locally
Choose it independently
Do it now,seriously
1. Pendahuluan
Mahasiswa merupakan potensi yang sangat penting bagi masyarakat suatu
bangsa, dan akan semakin penting bila semua itu teraktualisasikan dalam
kehidupan sosial masyarakat. Secara sosiologis, posisi mahasiswa
menempati tempat terhormat sebagai “Pioneer and agent of development” , paling tidak dalam persepsi masyarakat luas.
Konsekwensi dari semua itu adalah perlunya mahasiswa melakukan
positioning yang tepat dan antisipatif , mengingat perubahan sosial yang
sangat cepat dan hampir sulit diperkirakan (unpredictable) , karena
banyaknya alternatif yang mungkin terjadi di masa depan, meskipun
hukum-hukum sejarah (sunatullah fit Tarikh) dapat membantu meringankan
masalah tersebut.
Namun demikian bantuan pemahaman tentang masa depan bukan jaminan
ketepatan positioning, selama mahasiswa itu sendiri tidak mencoba
mendefinisikan dirinya sendiri dalam konteks perubahan tersebut.
Disinilah nampak perlunya kemauan, keberanian yang didasari kemampuan
untuk bertindak secara bebas dan mandiri, sehingga apapun yang dilakukan
selalu diperhitungkan secara cermat dan akurat, dan apapun yang terjadi
akan menjadi tanggungjawab penuh setiap individu mahasiswa.
2. Kecenderungan masa depan
“Makna sesungguhnya dari penemuan bukanlah menemukan tanah baru melainkan melihat dengan sepasang mata baru (Marcel Proust) “
Meskipun tidak mudah memastikan apa yang akan terjadi di masa depan,
namun banyak para akhli telah mencoba melakukan eksplorasi masa depan,
hal ini paling tidak dengan suatu harapan dapat mempersempit
ketidakpastian. Al Qur’an surat A1 Hasyr ayat 18 mendorong kita untuk
tnempersiapkan masa depan dengan memperhatikan masa lalu, sudah tentu
dalam posisi sekarang. Ini pada dasarnya bisa dikatakan sebagai warning
agar kita tidak terlena dengan masa sekarang, akan tetapi, agar manusia
dalam segala tindakannya sekarang ini dibarengi dengan pemikiran
reflektif bagi masa depan, dan masa depan itulah yang insya Allah akan
dialami oleh mahasiswa, disinilah letak pentingnya pemahaman tentang
kecenderungan masa depan.
John Naisbitt dan Patricia Aburdane dalam bukunya Megatrend 2000 menyebutkan trend-trend yang akan terjadi sebagai berikut :
§Masyarakat informasi.
§High tech/high touch
§Ekonomi dunia
§Orientasi jangka panjang
§Desentralisasi
§Bantuan diri
§Demokrasi partisipatif
§Sistem jaringan
§Selatan
§Pilihan berganda
Kecenderungan tersebut nampaknya telah ada yang kita rasakan, namun
prosesnya akan terus berlanjut, meskipun hal itu bukan suatu kepastian,
namun sebagai suatu “mapping of the future” nampaknya cukup
membantu dalam pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipilih dan
dilakukan sekarang agar kita tidak berposisi menentang arus atau hanyut
dalam arus perubahan tanpa menjunjung tinggi kebebasan memilih yang kita
miliki . Mungkin konsep kunci untuk semua kecenderungan itu adalah
perubahan yang cepat akibat perkembangan teknologi yang pesat serta
lingkup yang mengglobal dalam seluruh aspek kehidupan (Sosial, ekonomi,
politik).
3. Kemandirian
Setiap orang punya perannya sendiri-sendiri, dengan peran itu mereka
menempatkan diri, tepat atau tidak, cocok atau tidak merupakan pilihan
yang terhadapnya mereka bertanggungjawab. Ini adalah suatu keharusan,
apakah itu sesuai atau tidak dengan kenyataan merupakan sesuatu yang
akan menjadi pengalaman individu masing-masing.
Setiap Orang (termasuk mahasiswa) punya hak, bahkan kewajiban untuk
memutuskan apa yang akan dilalui dalam hidupnya sendiri, seberapa tepat
pilihan yang diambil menjadi tanggungjawabnya sendiri. Dengan demikian
setiap orang mempunyai kekuasaan untuk menentukan jalan hidupnya, ini
berarti orang, termasuk mahasiswa adalah pemimpin (minimal bagi
dirinya), dan diantara karakter pemimpin adalah sikap independensi dan
responsibiliti, karena dia mandiri, maka dia bertanggungjawab atas
keputusan pilihannya.
Akan tetapi secara ril diakui bahwa kemandirian tidak mudah dimiliki
atau dipertahankan, sikap tersebut dipengaruhi banyak faktor , dari
mulai keluarga, teman dan budaya sekitar. Dalam konteks mahasiswa,
Kemandirian juga dipengaruhi oleh institusi dimana mereka belajar,
Lembaga pendidikan,misalnya bisa juga menjadi belenggu bagi mahasiswa,
karena lembaga pendidikan dan keguruan, maka menjadi suatu keharusan
untuk menjadi Guru yang kemudian mendapat penyempitan makna menjadi Guru
Negri (PNS). Menjadi PNS memang bukan suatu kesalahan, bahkan itu
merupakan hak asasi setiap orang, tapi jika hal ini menutup
pilihan-pilihan lain. Bisa saja dianggap suatu kekeliruan, karena
kebebasan dan kemandirian memerlukan alternatif khususnya dalam
penentuan pilihan, dan alternatif itu hanya bisa terlihat jika telah
tumbuh pemahaman tentang apa yang sedang terjadi dan kemana masyarakat
punya kecenderungan berubah.
Untuk itu disamping pemahaman tentang prediksi masa depan, kita
dituntut pula untuk memiliki perangkat metode eksplorasi masa depan yang
menurut Morrison ada tiga yaitu : Scenario, Forecast, dan Wildcard.
Skenario merupakan pemikiran guna mengidentifikasi isu-isu kritis yang
sedang dan mungkin dihadapi, Forecast merupakan proses mempersempit
scenario sehingga menjadi suatu ramalan yang mungkin ingin diwujudkan ,
sedang wild card merupakan cara berpikir “bagaimana seandainya”, cara
ini dimaksudkan untuk membantu mengatasi ketidakpastian sekaligus juga
mempertajam scenario dan forecast.
Dengan ketiga perangkat tersebut , kemandirian mendapat fondasi yang
lebih kuat dan kebebasan memilih akan memperoleh ruang gerak yang makin
luas, makin kuat fondasi dan makin luas ruang gerak akan mendorong
mahasiswa (setiap orang) berperan secara optimal dalatn kehidupan,
akibataya keberanian mendesain jalan hidup sendiri akan tumbuh tanpa
terbelenggu oleh hal-hal yang dapat meredupkannya.
Untuk itu setiap individu mahasiswa perlu memposisikan diri sebagai
pemimpin (terutama bagi dirinya sendiri), agar segala tindakannya
merupakan pencerminan dari kemandirian dan kebebasan, serta dapat
melaksanakanfungsi atau kegiatan dasarnya yang menurut Stephen Covey ada
tiga yaitu : Pathfinding, Aligning, dan empowerment. Pencarian alur
(jalan) dilakukan dengan penuh kebebasan, penyelarasan dilakukan dengan
kemandirian, dan pemberdayaan dilakukan dengan kemauan keras, semua ini
insya Allah akan makin membuka cakrawala pandang atas kehidupan,
sehingga menjadi Guru (PNS) bukan satu-satunya pilihan yang harus,
karena ternyata pilihan yang terbentang sangat luas seluas kehidupanitu
sendiri.
4. Penutup
Kemandiriandan kebebasan pada dasarnya memerlukan situasi yang
kondusif, namun demikian, kemauan dan tekad yangkuat dapat membantu
meringankan belenggu-belenggu yang menekan, untuk itu yangpenting
memulai langkah pertama dan memperkuat visi nntuk mendorong terjadinya
proses pendefinisian din dengan cara baru, sehingga positioning dapat
dilakukan dengan bertanggungjawab, setelah memahami berbagai
kecenderungan serta melengkapi diri dengan kemampuan, jika hal ini
terjadi, insya Allah harapan-harapan dapat benar-benar menjadikenyataan
dankehidupan akan menampakan diri dengan keramahan dan bersahabat
0 Response to "Gerakan Mahasiswa"
Posting Komentar