Konsep Pendidikan Paulo Freire


Konsep pemikiran Paulo Freire tentang pendidikan lebih menonjolkan kemasalahan sosial. Sebagai realitas sosial, ilmu pengetahuan bukan barang yang hanya dimiliki oleh segelintir orang, tetapi kemampuan atau keterampilan untuk melihat dan mengerti kenyataan melalui bahasa yang tepat. Pada tahap ini, secara tidak langsung, teori Freire membongkar positifisme ilmu pengetahuan Barat yang mengasumsikan bahwa pengetahuan adalah suatu yang positif, tetap dan pasti. Freire juga mengakui bahwa pendidikan juga merupakan momen kesadaran kritis manusia terhadap berbagai problem sosial yang ada dalam masyarakat.

Paulo Freire telah menempatkan manusia dalam berbagai perannya sebagai subyek aktif. Baginya, pendidikan merupakan sebuah proyek percobaan dan agen untuk melakukan perubahan guna membentuk masyarakat baru. Menjadikan pendidikan sebagai proyek percoban, berarti kita berbicara tentang sistem politik kebudayaan (cultural politics) yang menyeluruh dan melampaui batas - batas teoritis dari doktrin politik tertentu, serta berbicara tentang keterkaitan antara teori, kenyataan sosial dan makna emansipasi yang sebenarnya. Sejatinya, politik kebudayaan telah mewakili wacana politik yang  mula-mula tujuannya untuk melawan semua bentuk dominasi baik yang bersifat subyektif maupun objektif, serta perjuangan untuk menciptakan pengetahuan, keterampilan dan bentuk–bentuk hubungan sosial yang menjamin adanya emansipasi sosial dan tentu juga emansipasi individu. Untuk melakukan perubahan pendidikan yang merupakan wadah dan “surat perjanjian khusus” dengan masyarakat yang memegang dominasi untuk menentukan kehidupan sosial di masa yang akan datang. Bagi Freire, pendidikan juga memuat konsep sekolah. Sekolah yang berarti hanyalah salah satu bagian yang memang cukup pentig di mana pendidikan mengambil tempat. Yakni di mana laki-laki dan perempuan menciptakan, sekaligus menjadi hasil, hubungan-hubungan sosial dan pedagogis.

Realitas merupakan medium pembelajaran kritis bagi manusia. Dalam realitas tersebut seluruh potensi manusia berproses sampai membentuk suatu kondisi kepribadian tertentu. Pendidikan tidak bisa dipisahkan dari konteks sosial yang lebih luas di mana ia berada. Bahkan, disadari atau tidak, sebenarnya pendidikan merupakan ajang pertarungan antara pelbagai ideologi yang membentuk sosial. Setiap bentuk praktik pendidikan secara politis adalah ruang yang diperebutkan. Jika demikian halnya, pendidikan tidak bisa dipisahkan dari pertarungan antar kepentingan. Pendidikan harus mengambil peranan dalam memproduksi dan menciptakan kehidupan umum, bukan hanya sekedar beradaptasi dengan realitas sosial belaka. Dalam realitas sosial yang sangat kompleks, telah didapati bermacam-macam masalah sosial mulai dari kemiskinan, pengangguran, keterbelakangan, dan sebagainya.

Konsep pendidikan yang dihadapkan pada realitas sosial bukan berarti mencetak pesera didik menjadi robot atau mesin-mesin industri yang siap bekerja demi kepentingan “kapitalisme global”. Bila demikian yang terjadi, pendidikan justru akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan yang semestinya harus di merdekakan. Namun, pendidikan yang dihadapkan realitas sosial adalah pendidikan yang membangun kesadaran kritis peserta didik dalam menghadapi realitas sosial. Kesadaran kritis ini penting agar peserta didik bisa menilai secara jernih sekaligus bisa bersikap untuk bisa menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Konsep Pendidikan Paulo Freire "

Posting Komentar

Copyright 2009 LOVERS of WISDOM
Free WordPress Themes designed by EZwpthemes
Converted by Theme Craft
Powered by Blogger Templates